Sabtu, 19 September 2009

Laris, Tak Pengin Buka Cabang?

Pengin sega sambel (nasi sambal) yang sungguh enak dan murah? Cobalah dating ke kawasan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Nasinya hangat ditambah sambal pedas yang dipenyet (ditekan) dengan aneka ikan, boleh pilih sesuai selera. Ada ikan pe (pari, Red), tempe, tahu, telor ceplok, telor dadar, ikan asin, ayam goreng hingga daging empal. Ditambah lagi aneka lalapan penggugah selera makan.

Semuanya bisa didapatkan dengan harga yang cukup terjangkau di kantong anak kuliahan, Rp 5.000 untuk makan plus lauknya, dan Rp 1.000 untuk minuman. Warung Sega Sambel ’Angak Ho’ (Madura, Red), yang artinya warung nasi sambal nikmat sekali merupakan pelopor warung sega sambel di daerah ini.

Sekitar 1997 lalu, Nur Hasyim warga Gubeng Jaya yang rumahnya memang berdekatan dengan kampus Unair melihat peluang usaha makanan yang murah-meriah. Bermodalkan Rp 100 ribu, Nur Hasyim kemudian membuat sebuah warung kecil di pinggir jalan Dharwangsa yang menjual nasi sambal dan beragam lauk-pauk.

’’Dulu awalnya harga nasi sambal Angak Ho hanya Rp 750 saja,’’ terang Nur Khasanah yang meneruskan usaha ayahnya Nur Hasyim. Tak disangka, nasi sambal di warung ini sangat diminati oleh para mahasiswa yang banyak kos di kawasan tersebut.

Usaha ini semakin berkembang. Nur Hasyim kemudian menggelar dagangannya dengan model lesehan dan memiliki 4 pegawai yang kesemuanya anak-anak muda. Warung ini juga dilengkapi dengan alunan musik ala house music kegemaran anak muda. Jadilah warung ini semakin hari semakin banyak peminat.

Warung Sega Sambel Angak Ho buka mulai pukul 18.00 wib hingga pukul 03.00 wib. Pada 1999 Nur Hasyim meninggal dan diteruskan ke putrinya, Nur Khasanah. Kini, di sekitar jalan Dharmawangsa mulai terlihat beberapa warung sega sambel yang meniru gaya Warung Sego Sambel Angak Ho.

Meski begitu, Nur Khasanah meyakinkan tidak akan buka cabang. ’’Saya tidak akan buka cabang. Biar saja yang lain meniru kami, yang penting hingga sekarang pelanggan kami masih setia,’’ urai wanita berusia 35 tahun ini.

Warung Sega Sambel Angak Ho memang tak bisa dianggap remeh. Sejumlah selebriti asal Surabaya dan para public figure sering terlihat makan dan nongkrong di warung ini.

’’Kalau grup musik Dewa pas kebetulan manggung di Surabaya pasti mampir ke sini. Begitu pula dengan grup musik Padi dan Ari Lasso,’’ urai wanita ini ramah.

Setiap hari Nur Khasanah menjual 50-70 piring nasi sambal. Bahkan pada bulan puasa, warung ini ramai dikunjungi orang yang ingin bersantap sahur.

’’Karena buka sampai dini hari, kalau bulan puasa warung ini jadi tujuan orang sahur,’’ terangnya. [KD]

2 komentar:

Elsa mengatakan...

SEGO SAMBEL????
waduh hampir tiap malam makan sego sambel waktu ngekost di unair. aduuh, biking kangen...

makanan khas surabaya, favoritnya arek kuliahan!!

Unknown mengatakan...

angak... HOO.... sekaliii