Jumat, 18 September 2009

Bisnis Warnet [2]

Balik Modal setelah 3 – 5 Tahun

Tetap diminati di masa yang sulit. Demikianlah usaha warnet berkembang bak jamur di musim hujan. Di satu sisi, warnet memang sangat dibutuhkan terutama dengan adanya tuntutan percepatan teknologi informasi. Namun di satu sisi, usaha ini membutuhkan modal yang cukup besar. Juga, BEP (Break Event Point) atau balik modalnya cukup lama, yakni sekitar 3-5 tahun.

Demikian yang sudah direncanakan oleh salah seorang pengusaha warnet Ari Gustian Abdi. Pria berputra satu ini harus menginvestastikan dana sekitar Rp 75 juta hanya untuk pembiayaan perangkat warnet. ’’Itu di luar renovasi rumah lho,’’ terangnya di awal perbincangan dengan Peduli.

Pria lulusan ITB Bandung tahun 2001 ini mantap menjalani usaha warnet, meski ia tahu harus menginvestasikan dana yang lumayan besar.

Modal awal sekitar Rp 75 juta tersebut dihabiskan untuk membiayai pembelian perangkat komputer (11 set), pembelian software Windows resmi untuk warnet, meubel dan cadangan biaya operasional selama 3 bulan.

Warnet yang baru saja buka belum genap seminggu merupakan usaha yang dirintis Ari berdampingan dengan usaha-usaha lain.

’’Saya berencana membuka beberapa usaha lain seperti printing dan desain web hosting, web design, internet marketing, art & craft homebase, serta net kafe,’’ urainya.

Izinnya Gampang
Ia mengaku tak banyak kesulitan ketika harus mengajukan izin pendirian warnet ke Plasa Telkom. ’’Izinnya nggak berbelit-belit, malah sehari sudah kelar,’’ terangnya.

Pertama, yang harus dilakukan sebelum membuka usaha warnet adalah mempersiapkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terlebih dahulu. Baru kemudian mempersiapkan tempat dan dana.

Peminat usaha warnet kemudian bisa mendatangi Plasa Telkom untuk mengajukan diri membuat usaha warnet. Untuk pendaftaran ini, Ari mengaku tak dikenakan biaya sama sekali.

Petugas Telkom kemudian akan melakukan survei kelayakan tempat usaha. Setelah dianggap layak barulah usaha bisa dijalankan.

Ada beberapa jenis provider yang melayani jasa akses atau sambungan internet. Salah satunya, yang berada di bawah bendera Telkom adalah Speedy. Ada dua jenis sambungan internet Speedy yang bisa digunakan yakni limited seharga Rp 300 ribu dan unlimited seharga Rp 3 juta/bulan.

’’Kalau saya lebih senang pakai yang unlimited karena dengan Rp 3 juta kita bisa menggunakan internet semau kita tanpa dikenakan biaya tambahan lagi,’’ urainya.

Faktor Lokasi
Ari memprediksi bisnis warnet miliknya akan balik modal sekitar 3 tahun lagi dengan rata-rata omzet per bulan average Rp 15 juta.

Lokasi warnet juga menjadi faktor penentu kesuksesan sebuah usaha. Untuk itu Ari mendirikan usaha warnet di dekat kampus Unesa Ketintang.

’’Saya memanfaatkan rumah milik mertua untuk usaha ini. Namun, bila hanya mengandalkan usaha warnet saja saya kira tidak akan menghasilkan. Makanya saya dampingi dengan usaha lain,’’ urai pria asli Yogya ini.

Untuk itu saat ini Ari sedang giat membuat web design product khusus untuk kerajinan atau craft dengan pasar penjualan mancanegara. Ia punya cita-cita ingin memasarkan kerajinan Yogya terutama kerajinan pahatan batu dari Borobudur untuk pasar internasional. Untuk itu ia menginginkan warnet miliknya juga jadi ajang kumpul dan komunikasi para UKM kerajinan yang ingin memasarkan produknya ke luar negeri. [KD]

0 komentar: