Sabtu, 19 September 2009

Bisnis Busana Muslim [1]

Prospektif, Panen Jelang Lebaran

Semakin tingginya kesadaran perempuan muslim untuk menutup auratnya, membuat bisnis busana muslim berkembang pesat. Apalagi, menjelang bulan Puasa dan lebaran yang jatuh pada bulan September-Oktober mendatang.


Maslikhah sejak pagi telah menggantungkan dagangan barunya yang baru saja datang dari Jakarta. Perempuan yang memiliki toko Rafika Collection di Jembatan Merah Plaza (JMP) II Lantai 1 (di Surabaya) ini sejak Juli lalu telah kebanjiran pembeli.

’’Menjelang Puasa dan lebaran pembeli sudah mulai meningkat sejak Juli. Bahkan, awal Agustus lalu saya sudah menambahkan 2 pegawai part time untuk menjaga toko,’’ terang perempuan yang sudah berdagang busana muslim sejak dua tahun lalu ini.

Dalam sehari, Maslikhah bisa mereguk keuntungan antara Rp 1-4 juta. Bila hari Sabtu dan Minggu, ia bisa mengantongi keuntungan hingga Rp 6 juta.

’’Kalau Puasa dan lebaran itu panennya pedagang busana muslim. Saya sampai bisa beli mobil baru dari hasil keuntungan jualan busana muslim selama puasa,’’ terangnya ramah.

Hal yang sama ditegaskan oleh Dian Ismounandar, pengusaha busana muslim bermerek Naranazansa

’’Bisa dibilang saat Lebaran itulah panennya para pengusaha busana muslim termasuk saya,’’ terang perempuan yang akrab dipanggil Dian ini ketika mengadakan pameran di Surabaya beberapa waktu lalu.

Ia bahkan telah menyetop pesanan busana muslim sejak Juli lalu. ’’Saya sudah terima pesanan sejak Februari lalu. Sehingga Juli lalu sudah saya stop. Nggak sanggup terima pesanan yang membludak,’’ terang Dian yang memiliki 38 orang karyawan ini.

Modal
Maslikhah harus merogoh kocek hingga Rp 25 juta karena sewa stannya, menurutnya sudah menelan dana sekitar Rp 5 juta sendiri.

Sementara Dian, dengan bonek (bondho nekad) hanya bermodalkan Rp 500 ribu. ’’Saya usaha pokoknya bismillah dan niat pengin maju,’’ terangnya. Nyatanya, bisnis ini memang sangat menjanjikan. Keuntungan minimal Rp 20 juta bisa dikantongi. Apalagi saat ini, dari anak-anak hingga dewasa mulai gemar berbusana muslim. Kebiasaan atau budaya memakai baju baru saat lebaran yang berkembang dalam masyarakat Indonesia membuat keduanya mantap meneruskan usaha ini.[KD]

0 komentar: