This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 31 Oktober 2013

Pasar Burung Online


Dalam beberapa bulan ini Peduli mengikuti geliat pasar (aktivitas penawaran-jual-beli) burung online, melalui beberapa grup Facebook yang dibuat secara khusus untuk area Malang Raya dan Surabaya. Khusus untuk area Malang Raya saja, secara sekilas bisa diperkirakan bahwa omzet jual-beli burung yang ditawarkan melalui media online ini bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam sebulan. Di dalam media online ini penjual menawarkan dagangannya (burung) dengan menyertakan foto, kadang juga video, dan keterangan lengkap: usia, jenis kelamin, harga penawaran, lokasi, nomor telepon yang bisa dihubungi, dll. Para peminatnya lalu mengajukan tawaran melalui kolom komentar, kadang juga menanyakan informasi yang belum disampaikan. Ketika ada kecocokan harga, lalu disepakati untuk makukan transaksi dengan cara transfer agar kemudian barang dikirim melalui perusahaan jasa pengiriman, atau COD (cash on delivery) yakni pembayaran dilakukan dalam pertemuan penjual dengan pembeli di tempat yang disepakati, dan yang lebih sering tampaknya adalah yang dikenal dengan singkatan PCB (pantau, cocok, bayar). PCB berarti calon pembeli mengunjungi kandang penangkaran pihak penjual, mengamati burung yang hendak dibeli, dan jika terjadi kecocokan baru dilakukan pembayaran/transaksi.

Pasar burung online ini serta-merta membuka persepsi kita akan keluasan pasar, dan menyadarkan kita bahwa walaupun tidak termasuk kebutuhan pokok, burung merupakan komoditas yang sangat menjanjikan. Di pasar burung ini bukan hanya para penangkar dan penghobi (yang memelihara burung hanya untuk menikmati suara/kicaunya) melainkan juga terlibat para distributor/pengepul, dan blantik kecil yang membeli burung dari para tetangganya atau relasi yang sudah lama dibangun, atau juga dari para penjual online dalam jumlah hanya beberapa ekor, kemudian segera menjualnya ketika sedikit keuntungan diperoleh.

Para penyedia jasa pengiriman makhluk hidup (baca: hewan peliharaan) pun terlibat di pasar online ini sebagai pihak pengantar komoditas (dari penjual ke pembeli yang tidak melakukan pertemuan langsung karena terhalang jarak yang jauh).

Bagi para penangkar, terbukanya pasar online ini sungguh merupakan kabar baik. Mereka yang biasanya gagap ketika harus berhadapan langsung dengan pihak lain untuk menawarkan barang dagangan, kini tak perlu lagi grogi, sebab –bahkan—kita bisa membuat akun dengan nama lain untuk berperan sebagai penjual. Dengan catatan, nomor telepon dan alamat kita harus asli ketika dibutuhkan, dan kejujuran, seperti halnya di tempat lain, adalah taruhan utama di pasar online ini.

”Niatingsun (baca: saya berniat) dan sudah memulai beternak burung sekarang, karena saya tahu bahwa saya akan dapat menjual hasil penangkaran saya nanti dengan sangat mudah,” ujar seorang kawan. Ada pula lho, penangkar burung kenari di kawasan Malang Raya yang dapat suntikan modal tambahan dari istrinya yang bekerja Hong Kong. Nah!*