This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 26 Juli 2013

peluang bisnis di penangkaran burung

Kini burung telah menjadi hewan kesayangan baik di desa-desa maupun di kota-kota. Memelihara burung bukan lagi hanya jadi klangenan (baca: kesukaan) para pensiunan untuk mengisi waktu luang sambil menikmati hari tua, melainkan juga jadi semacam gaya hidup. Keberadaan burung sebagai hewan piaraan juga memebuka banyak peluang usaha penyedia pakan (pabrikan maupun industry rumahan), pembudidayaan hewan pakan semisal jangkrik, ulat, dan lain-lain, pembuatan sangkar, dan tak ketinggalan pula peluang usaha jasa pengiriman hewan piaraan.

Jika dahulu, mula-mula para penghobi burung hanya/lebih banyak mengandalkan burung tangkapan dari alam liar, kini hampir semua jenis burung berhasil dibudidayakan, ditangkarkan, bahkan di kota-kota besar. Malang, misalnya, sejak lama dikenal sebagai kota penghasil burung kenari. Para pengepul/distributor kenari di Solo, Yogyakarta, bahkan Jakarta, banyak yang kulakan burung kenari ke Malang. Tetapi, lambat-laun peta penangkaran kenari pun berubah. Walau Malang masih dikenal sebagai penghasil burung kenari, kota-kota lain seperti Solo, Yogyakarta, dan bahkan Jakarta pun mulai menampakkan geliatnya di bisnis penangkaran burung mungil bersuara dering melengking ini.

Burung kenari banyak sekali jenisnya. Harganya pun berfariasi, dari kelas Rp100 ribu/ekor hingga jutaan rupiah. Coba, jika setahun bisa empat kali berproduksi (menetaskan telurnya) dengan 3 – 5 anak setiap kali produksi, berapa keuntungan dapat dikeruk? Ingat, pakan burung kenari adalah biji-bijian dan sayuran yang tidak mahal harganya. Dengan badan semungil itu, dapat dipastikan burung ini tidak mahal di pakan-nya.

Ada lagi burung gould amadin (baca: halaman 12 – 17) yang seperti halnya kenari, sama-sama mungil posturnya. Dan yang hinggga kini tak pernah sepi peminat adalah si paruh bengkok: lovebird.

Perkembangan media jejaring sosial seperti Facebook juga mendorong perkembangan penangkaran dan pemasaran berbagai jenis burung (sebenarnya juga termasuk banyak jenis hewan piaraan lainnya). Hampir setiap kota/kabupaten memiliki grup penggemar, penangkar, dan jual-beli-nya. Maka, jika kita memiliki kelemahan di bidang pemasaran produk, tinggal buka saja akun Facebook, unggah dan tawarkan burung hasil penangkaran kita yang hendak kita jual melalui grup jual-beli-nya, dan peminat akan datang ke tempat yang disepakati untuk bertransaksi. Jika kita sudah punya nama, para pembeli dari berbagai kota akan menaruh kepercayaan dan melakukan pembelian jarak jauh. Mereka mentransfer sejumlah uang, lalu burung kita kirim melalui layanan jasa pengiriman binatang/hewan piaraan.

Sungguh, memulai bisnis di penangkaran burung tidak memerlukan biaya besar. Syarat utama yang tidak bisa ditawar-tawar adalah: dapat dengan senang hati melakukannya, memiliki jiwa pengasih terhadap hewan yang dipelihara/ditangkarkan. Masihkah anda tidak juga tertarik? Atau sudah memulai, bahkan sudah menikmati keberhasilan? Selamat! Dan kepada para muslimin/muslimat pembaca majalah ini: Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir-batin.[bn]