Kamis, 17 September 2009

Salak: 2 Tahun Panen

Salak termasuk tanaman yang tak rewel. Ia bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi (hingga 1.000 m dpl). Meski punya perakaran dangkal, salak tak hanya cocok ditanam di daerah berair tanah dangkal. Ia pun baik ditanam di daerah berair tanah dalam, asal air diatur dengan baik. Salak juga tak pilih-pilih tanah.

Yang perlu diwaspadai adalah sinar matahari, sebab salak agak rentan terhadap sinar matahari langsung. Sengatannya mengakibatkan daunnya menguning dan pucuknya kering. Karena itu, dalam budidaya salak diperlukan tanaman pelindung, semisal lamtoro atau chleridicia alias gamal. Budidaya salak sebenarnya tak sulit. Mula-mula, pilih lahan yang akan ditanami.

Persiapan Tanam

Di daerah yang pengairannya cukup, penanaman dapat dilakukan kapan saja. Namun, di daerah sulit air, penanaman sebaiknya di awal musim penghujan.

Sebelum tanam, 1 atau 2 bulan, lahan disiapkan: dibajak/dicangkul dan diratakan. Rumput dan sisa tanaman dienyahkan. Di sekitar petak dibuat saluran drainase. Lalu, pada lahan dibuatkan lubang tanam 50 x 50 x 50 cm. Untuk memudahkan perawatan, jarak antarlubang 2 x 2 m. Lalu, lubang ditimbun tanah yang dicampur pupuk kandang, minimal 10 kg pupuk kandang/lubang tanam.

Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit merupakan hal yang penting karena akan menentukan tinggi-rendah nilai jual setelah salak berproduksi. Saat ini jenis salak yang harga jualnya relatif stabil adalah salak pondoh. Yang paling mudah membedakan salak ini dengan salak biasa adalah daunnya. Daun salak pondoh lebih lemas dan mengkilap, batangnya agak kekuningan. Bibitnya saat ini mudah didapat karena banyak yang menjualnya. Harga bibitnya saat ini Rp 500 - Rp 1.000/batang.

Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari di awal musim hujan. Harapannya, saat kemarau tiba, akarnya sudah kuat.

Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan sejak tanam. Setelah umur 6 bulan, salak diberi pupuk kandang (secukupnya) dan urea, TSP, dan ZK masing-masing 5g/batang. Caranya, taburkan pupuk pada galian yang dibuat secara melingkar di sekitar batang, lalu ditimbun tanah. Pemupukan selanjutnya 2x setahun di awal dan akhir musim hujan. Dosisnya disesuaikan dengan besar dan umur tanaman. Pada umur 2 tahun, dilanjutkan dengan pupuk NPK (2 ons/batang).

Lalu, pelepah yang sudah tua dipemangkas. Ini dilakukan sejak tanaman berumur 1 tahun. Ini agar sinar matahari yang diterima cukup dan peredaran udara dalam kebun lancar. Hal itu akan merangsang pertumbuhan daun baru dan terjadinya proses pembungaan. Pemangkasan biasanya dikerjakan sehabis panen, bisa juga dilakukan bila terlihat ada cabang yang mengering. Dengan menjaga kebersihan kebun, tanaman akan terhindar dari hama dan penyakit.

Penyakit yang biasa menyerang salak adalah cendawan yang berakibat buah busuk. Cara pengatasinya, kurangi kelembaban kebun, atur penyinarannya, dan semprot dengan fungisida. Sedang hama, yang berbahaya adalah kumbang karena larva yang dihasilkan akan menyerang pucuk batang dan masuk ke dalamnya. Pemberantasannya, semprot dengan insektisida.

Yang juga perlu diperhatikan adalah menjaga agar tanaman tak kekeringan. Namun, bila terlalu banyak air, pertumbuhan akar juga kurang baik. Tanah juga perlu disiangi dan digemburkan. Bersamaan dengan itu, dilakukan penimbunan pangkal batang agar akar jadi kuat.

Masa Panen

Salak mulai buah pada umur 2 - 3 tahun. Itu bila bibitnya dari tunas/cangkok. Jika bibit dari biji biasanya berbuah setelah 4 tahun. Dari bunga ke buah siap panen butuh waktu 7 - 8 bulan.

Sebetulnya, asal perawatannya baik, salak bisa berbuah sepanjang tahun. Namun, panenraya biasanya pada November - Januari dan Mei - Juli. Pemetikan dilakukan setelah buahnya tua, ditandai oleh bulu/duri buahnya yang tak lagi kaku. Namun sebetulnya, untuk salak pondoh, masih muda pun bisa dipetik karena rasanya sudah manis. Buah salak bisa tahan disimpan selama 1 bulan, asal tidak cacat atau luka. [PURWO SANTOSO]

0 komentar: