Sabtu, 19 September 2009

Bisnis Busana Muslim [3]

Modal Ulet dan Pintar Merayu

Tak terkecuali pengusaha, pedagang busana muslim juga panen pembeli menjelang lebaran. Salah satunya yang eksis berdagang busana muslim adalah Maslikhah. Sudah dua tahun ini Maslikhah menggeluti jual beli busana muslim. Dengan modal Rp 25 juta, Maslikhah memberanikan diri menyewa stan di Jembatan Merah Plaza (JMP) II Lantai 1.


Menurutnya, kecenderungan semakin banyak orang yang berbusana muslim membuat prospek penjualan busana muslim dari tahun ke tahun meningkat.

’’Saat ini makin banyak orang yang menggunakan busana muslim, bahkan ABG (anak baru gede) banyak yang sudah memakai busana muslim. Sehingga penjualan busana muslim hampir tak pernah sepi,’’ terang perempuan asli Surabaya.

Dengan modal Rp 25 juta tersebut, Rp 5 juta dipergunakan oleh Maslikhah untuk menyewa stan berukuran 4 x 4 m2, sedangkan sisanya untuk modal berdagang.

Maslikhah mendapatkan stok busana muslim dari berbagai daerah, mulai Jakarta, Bandung, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya.

’’Kalau kerudung yang paling murah ambil barangnya di Gresik. Tapi kalau busana muslim murah dan trendi pusatnya ya di Jakarta,’’ ungkap Maslikhah yang biasa kulakan di Pasar Mangga Dua dan Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Maslikhah menjual aneka perlengkapan busana muslim, mulai kerudung, jilbab, busana muslim berbagai model, dekker, bahkan sampai celana khusus pemakai busana muslim.

Harga jualannya paling murah adalah Rp 5 ribu untuk aneka kaos kaki dan dekker. Yang termahal adalah busana muslim asli dari India seharga Rp 3,5 juta.

Ambil Untung 20%
Menjelang Lebaran, Maslikhah yang menunggui sendiri tokonya ini harus menambah pegawai dari 2 orang menjadi 4 orang.

’’Wah, kalau mau Lebaran begini saya sampai kewalahan melayani pembeli makanya saya tambah karyawan part time 2 lagi,’’ urainya.

Keuntungan yang didapat perbulan, Maslikhah bisa mendapatkan keuntungan 15 hingga 20 persen setiap busana.

’’Kalau kulakan per baju Rp 15 ribu, saya jualnya Rp 22.500. jadi untungnya per baju sekitar Rp 7.500,’’ ungkapnya.

Maslikhah mengaku, kunci agar busana muslim dagangannya laris harus ulet dan pintar merayu pembeli. Apalagi di area JMP makin banyak pesaing.

’’Aduh, kalau kita tidak pintar-pintar merayu pembeli akan lari ke toko lain,’’ terangnya. Untuk itu Maslikhah menempatkan karyawannya di depan pintu toko untuk merayu pembeli agar mampir melihat-lihat.

Ikuti Perkembangan
Selain itu, ia juga rajin-rajin mengikuti perkembangan atau tren mode busana muslim. Menurut Muslikhah, yang paling cepat memopulerkan gaya busana muslim adalah artis-artis kita. Sebut saja gaya berbusana ala Desy Ratnasari, Krisdayanti, Ulfa Dwiyanti, dan sekarang yang sedang tren adalah Zaskia Mecca, pemeran sinetron Kiamat Sudah Dekat.

’’Banyak yang tanya, jual baju kayak Zaskia Mecca nggak? Lha kalau saya nggak tahu perkembangan mode pasti nggak akan laku,’’ urai Maslikhah ramah.

Kedepan, Maslikhah ingin membuka cabang tokonya di sentra-sentra belanja yang kini ramai bermunculan di Surabaya. Usahanya yang beromzet hingga Rp 50 juta per bulan, rencananya akan dikembangkan di salah satu mall yang sebentar lagi buka di Surabaya Timur. [KD]

Jenis usaha: Busana Muslim
Modal awal: Rp 25 juta
Omzet per bulan: Rp 25-50 juta
Biaya operasional: Rp 20 juta
Jumlah karyawan: 2 orang tetap, 2 orang part time
Kiat sukses: Ulet dan Pintar Merayu Konsumen

0 komentar: