Minggu, 04 Oktober 2009

Pulang dari Luar Negeri Buka Kedai (2)


Kerja di Luar Negeri untuk Cari Pengalaman dan Modal

Umumnya, warga Indonesia berangkat ke luar negeri sebagai BMI karena faktor keterbatasan ekonomi keluarga. Keterbatasan perekonomian keluarga itu membuat mereka kehilangan kesempatan dalam banyak hal, seperti pendidikan dan usaha.


Namun, Arif Puji Rahayu (25) dan Lukman Hakim (28), pasangan muda yang tinggal di Jalan Tanjung No.49, Desa patihan Kidul, kecamatan Siman, Ponorogo, itu ternyata bukan termasuk BMI yang berangkat ke luar negeri karena faktor keterbatasan ekonomi keluarga. Keduanya berasal dari keluarga yang secara ekonomi cukup mampu, apalagi jika hanya untuk membiayai hidup dan pendidikan anak-anaknya.

Ketika ditanya apa yang mendorong mereka berangkat ke luar negeri sebagai BMI, pasangan tersebut pun hampir serentak menjawab karena ingin mencari pengalaman. Mereka ingin merasakan bagaimana sih rasanya hidup di luar negeri. ''Selain pengalaman, ya cari modal,'' ungkap Puji diiyakan Lukman.

Namun, tentang proses ke luar negeri, Lukman punya pengalaman yang menurut dirinya sangat berharga, yakni ditipu orang hingga belasan juta rupiah. Itu terjadi beberapa tahun sepulang dirinya dari Malaysia. Ceritanya, ia ingin bekerja lagi ke luar negeri. Tidak ke Malaysia, tetapi ke Korea. Sialnya, uang sudah masuk, dirinya tidak bisa berangkat, malah uang hangus.

Di Malaysia pun, sebelum dirinya mendapatkan majikan yang baik dan akhirnya diserahi sebuah restoran, Lukman sempat terlunta-lunta. Sebab, baru ia tahu setelah mau masuk Malaysia, dirinya ternyat masuk Malaysia secara ilegal.

Karena itu, di Malaysia dirinya tidak 'aman'. Ia sangat rawan tertangkap razia polisi Malaysia. Untuk menghindari itu, Lukman bersama beberapa temannya senasib, memilih mencari kerjaan di perkebunan, di hutan. Kalau malam, ia tidur di atas pohon. ''Tidur di bawah, nggak berani, Mas. Banyak ular di sana. Itu di hutan lho,'' kata Lukman.

Pengakuan Lukman, ia berhasil kerja ke Malaysia, itu pun setelah sekali gagal. Sebelumnya, ia sudah pernah proses ke Malaysia, tetapi gagal berangkat karena ulah oknum. Saat itu, ia terpaksa kehilangan uang sekitar Rp 3 juta.

Sementara Puji, ia mengaku sama sekali tidak ada masalah sehubungan dengan keberangkatan dan pekerjaannya di Hong Kong. Ia bersyukur mendapatkan majikan yang baik. ''Majikan saya sebetulnya maunya saya nambah setelah kontrak habis. Tapi, Mas (Lukman Hakim, Red) nyuruh saya pulang saja, ya saya pulang,'' kata Puji. [KUS/PUR]

0 komentar: