Kamis, 10 Januari 2008

Perajin Kulit di Blitar, Jawa Timur

Karyawannya Bisa Terima Rp 1 Juta/Bulan


Siapa bilang berbisnis dengan saudara sendiri itu tidak baik? Lihatlah dua bersaudara ini, Zaenal [35] dan Eko [33] bergandeng tangan buka usaha industri rumahan, memroduksi barang-barang dari kulit: dompet, sabuk, sarung tangan, tas, hingga jaket!

Suatu kali wartawan Peduli mengambil titipan kamera dari Hong Kong. Yang dititipi Lely [asal Ponorogo] yang lagi cuti untuk berlibur di Indonesia. Janjian ketemu di rumah Ida Arsusi, di Blitar. Dari Surabaya, naik motor dan saat melintasi kota Wlingi, perut yang lupa nggak dikasih sarapan berkali-kali miss-call, eh, maksudnya: bunyi ’’krucuk-krucuk!’’ Lalu berhenti di warung sate di Jl Raya Pandean, Wlingi. Eh, tak jauh dari warung itu, di kanan jalan dari arah Malang, ada sebuah papan nama yang cukup menarik perhatian, di sebuah toko –ternyata sekaligus juga jadi tempat produksi barang-barang dari kulit.

Eko, salah seorang pemilik ZYN Genuine Leather ini sedang berjaga di situ sambil menunggui seorang karyawannya yang sedang bekerja. Mereka tidak hanya melayani pembelian atau pemesanan, melainkan juga melayani servis. Ini benar-benar jadi tempat singgah yang menyenangkan. Jika Anda tidak puas dengan berbagai model dompet, sabuk, jaket, dan lain-lain yang tersedia, begitu cocok harganya bisa pesan sesuai model yang Anda inginkan.

Harga

Kita bisa mendapatkan sebuah jaket kulit [asli] hanya dengan Rp 175 ribu. Murah, ya? Ya, itu untuk jenis jaket kulit sambung, yakni kulit perca yang disambung-sambung dengan dijahit. Untuk yang kulit utuh, harganya bervariasi antara Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung model dan bahan kulitnya, kulit sapi atau kulit kambing. Kulit kambing lebih mahal, karena lebih lembut.

Sarung tangan, dompet, dan sabuk, harganya bervarisi dari Rp 20 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Tentu, bagi siapapun yang berminat untuk menjualnya kembali, ada tawaran harga khusus, harga grosir.


Tawaran Kerjasama
Selain menawarkan harga grosir, Eko juga menawarkan kerjasama bagi siapa yang mau menanam modal. Tetapi, Eko yang enggan bicara soal omzet dan keuntungan usahanya ini tidak mau pula menjelaskan berapa prosentasi pembagian hasilnya dengan si penanam modal.

’’Ya, nanti saja Mas, kalau ada yang tertarik baru kita bicarakan. Yang jelas, namanya kerjasama ya harus saling menguntungkan,’’ kilah Eko.

Sebagai gambaran, ZYN Genuine Leather ini telah memiliki 4 buah gerai, salah satu di antaranya ada di wilayah yang tergolong strategis di Blitar, yakni dekat Makam Proklamator RI, Bung Karno. Pusatnya ada di Jl Ngadri Jugo dengan nomor telepon +62342332142.

Selain memasarkan langsung sendiri melalui 4 buah gerainya, ZYN Genuine Leather yang mendapatkan bahan baku kulit dari Garut, Jawa Barat, juga memasok distributor dan penjual di Surabaya, dan Sidoarjo [Pusat Tas dan Koper Tanggulangin].

Karyawan Sistem Borongan

ZYN Genuine Leather memiliki 12 orang karyawan dengan pengupahan sistem borongan. Artinya, karyawan menerima upah sesuai dengan hasil kerjanya. Ternyata, rata-rata para karyawan itu menerima upah per bulan di atas UMR (upah minimum regional) yang untuk Jawa Timur sekarang ini berada di kisaran Rp 700 ribu – Rp 800 ribu. Karyawan ZYN Genuine Leather bisa menerima Rp 1 juta/bulan atau bahkan lebih jika sedang ramai garapan.
Itu semua sudah cukup memberikan gambaran bahwa usaha di bidang produksi barang-barang berbahan kulit ini cukup menjanjikan, bukan? [PURWO SANTOSA]

0 komentar: