Selasa, 12 Februari 2008

KISAHKU DENGAN TEMAN SEPIKU


Adalah suatu kepuasan tersendiri apabila kita bisa membuat orang lain merasa tenang dan damai. Inilah yang aku alami selama lebih-kurang satu tahun. Sejak Nopember 2007, setahun mundur kebelakang. Aku sering mendapati hpku mendendangkan sebuah lagu yang telah aku set sebagai Ringing Tone. Lagunya Bang Akhil Hay, Selimut Putih. Itu adalah pertanda sebuah panggilan masuk.


Aku yakin, hampir semua orang kalau mendengar hpnya berdering pasti akan segera mengangkatnya. Karena bisa jadi ada hal penting yang akan disampaikan oleh penelpon. Begitu juga denganku, setiap kali aku mendengar lagu Selimut Putih dari hpku, aku segera meninggalkan apa yang sedang aku lakukan. Untuk mengangkat panggilan. Yang biasanya dalam sehari lebih dari empat atau lima kali.

“Assalamu’alaikum..” begitu aku selalu mengawali sapaanku terhadap penggemarku (Few :-“sok punya penggemar segala).

“Wa’alaikumsalam..,” jawaban dari seberang yang aku dengar.

“Mbak Qq ( Kiu-Kiu ), aku mau nelpon lagi jangan diangkat ya?” pinta suara dari seberang.

“O, oke,” sahutku. Klik. Seraya menutup hp Nokia yang selalu menemaniku dalam sepi ( Ceile..., padahal untuk nge-Game ) Hehehe...

Aku sudah faham kenapa banyak diantara teman”ku yang meminta agar aku tidak mengangkat hpku apabila ia berbunyi. Karena aku sudah sering mendengar alasan mereka. Baik yang dari luar Negeri ( Biasanya telpon ketika tengah malam- ketika diriku sedang enak” nya dibuai mimpi), maupun yang tinggal se Negara denganku.

“Aku merasa damai jika mendengar lantunan Conecting Tone (Nada Sambung)mu.”

“Aku sedang stress, aku ingin mendengarkan Nada Sambungmu. Aku merasa tenang jika mendengarnya.”

“Lagu, Nada Sambungmu bisa membuatku tentram Mbak.”

Begitulah yg disampaikan oleh sekian banyak teman”ku padaku. Tanpa aku tanya. Tentu saja aku selalu tersenyum senang dengan semua itu. ternyata lagu pilihanku untuk dijadikan Nada Sambung telah membuat banyak teman merasa damai, tentram, dan tenang.
Hingga suatu hari, “Mbak aku aku mau menelpon jangan diangkat ya?”

“Kenapa Mbak Azma? Stress lagi ya?” tanyaku karena sebelumnya ia memang sudah sering melakukan ini. Ia hanya tertawa. Lalu menutup hpnya. dan beberapa detik kemudian hpku sudah mulai bernyanyi lagi. Lagi, dan lagi.. sampai berkali”. Dan itu berlangsung hingga hari selanjutnya.

“Itu yg nyanyi siapa? Dan judulnya apa Mbak?” tanya Mbak Azma dihari selanjutnya.

“Kalau nggak salah Sakura yg nyanyi. Judulnya aku lupa.” Sahutku.

Kurang lebih dua minggu kemudian, aku menerima buletin yang memang aku dapatkan setiap bulannya. Buletin yg diisi olehku sendiri dan teman” (Dari kami untuk kami. Sharing ilmu).

Aku buka” halamannya. Aku baca. Hingga sampai pada Opini yang berjudul, NADA DERING DAN NADA SAMBUNG. Yang ditulis dengan baik oleh Mbak Azma. Aku terhenyak membacanya. Tema-nya adalah perusakan makna pada ayat” suci. Ia mengambil beberapa contoh dari Al-Qur’an yang dianggapnya bs terjadi kerusakan makna, jika dijadikan sebagai nada sambung ataupun nada dering. Dan tanpa aku sadari selama setahun itu, aku seringkali melakukan kesalahan dengan memotong kalimat yang seharusnya bermakna, Tiada Tuhan selain Allah. Menjadi Tiada Tuhan. (Terima kasih banyak aku ucapkan pada Mbak Azmaul Azizah yang telah mengingatkanku. Semoga Allah SWT. sentiasa menjagamu).

Dan setelah itu, para penelponku (yg sudah membaca opini di buletin tentu), menyuruhku untuk segera mengganti nada sambungku. Karena aku selalu mengangkat panggilan ketika lagu sampai pada kalimat 'walaa Illaha..' yg berarti: dan tiada Tuhan.

Inilah bunyi nada sambungku ketika itu, Walhamdulillah.. walaa Illaha Illallhu.. Allahu Akbar.. Subhanllah.. yang kemudian aku ketahui berjudul Tasbih dari Sakura. Dan sekarang telah aku ganti dengan judul 'Assalamu'alaikum' dari Raihan.

Nah.., bagi Anda yang di handphone(nada dering maupun nada sambung)nya masih berupa ayat atau kalimat, yang bisa menyebabkan terjadinya perusakan makna, silahkan pikirkan kembali...[]

DARI:
sini

0 komentar: