Lebaran H+2 Alhamdulillah punya kesempatan untuk mendatangi undangan halal bi halal Organisasi PDV(Persatuan Dakwah Victoria) di Masjid Jami’ Tsim Sha Tsui, Kowloon. Acara tidak dihadiri begitu banyak jamaah seperti hari-hari yang lalu karena.
timingnya bersamaan dengan halal bi halal KJRI HK yang diikuti seluruh organisasi BMI di Chai Wan. Acara berjalan lancar dan setelah menyelesaikan urusan organisasi, kebetulan saya harus pulang karena hanya libur setengah hari, masih ada sdikit waktu akhirnya melepas penat 30menit dengan jalan-jalan ke Kowloon Park yang memang sebelumnya saya belum pernah kesana.
Waaa..ternyata Kowloon Park luas dan sejuk sekali suasananya, bener-bener seperti dihutan, ada kolam ikan, ada bebek, burung bangau, angsa..juga taman bunga. Sungguh Asri dibanding Victoria park yang suasananya lebih panas. Setelah berjalan semakin ke dalam saya melihat fenomena buram yang tidak menyejukkan pandangan. Tiba-tiba saya takut menuju suatu tempat yang saya anggap indah. Saya berbalik arah mengusap muka. Getir.
Bagaimana tidak, taman yang sesejuk itu diisi oleh berbagai macam atraksi mesum laki-laki hidung belang dengan wanita-wanita setenga telanjang. Yang lebih getir lagi, para wanita itu mayoritas adalah manusia timur, wanita2 yang bisa berbahasa Indonesia dan berbahasa jawa serta macam-macam bahasa..dari satu kubu..yaitu INDONESIA.
Hampir saya jumpai disetiap sudut, sama..entah dengan laki2 kulit hitam, putih coklat maupun kulit lusuh yang entah dari mana asalnya.
Astaqfirullahal’adzim…saya benar2 kaget, fenomena seperti ini baru saya jumpai pertama kali dan lebih parah dibanding Victoria Park. Tidak habis pikir..bagaimana orang2 timur dari bangsa saya itu sudah tidak mempunyai malu sama sekali. Atau urat malunya sudah diputuskan yaa Allah..
Saya bukan merasa paling suci..paling bersih..namun rasa yang besar menohok kerongkongan, menusuk hati saya adalah rasa MALU yang amat sangat…malu sekali..sedangkan usaha demi usaha telah dilakukan banyak organisasi untuk mendekati saudara2 kami yang belum dekat..agar bisa dekat bersama-sama menuju jalan’Nya.
Namun kenyataannya masih ratusan bahkan mungkin ribuan kaum kami yang belum tersentuh. JAdi siapa yang harus disalahkan ?
Atau mungkin kita harus koreksi diri lagi, sudah maksimalkah usaha dakwah kita selama ini? Lalu saya menunduk malu pada Allah, malu karena belum mampu menyentuh hati mereka, malu karena ternyata..saya masih belum bisa berbuat apa-apa melihat fenomena semacam itu…malu karena saya tidak banyak berguna membantu agama Allah…
MAafkan aku Yaa Rabb..aku belum sanggup..
‘Semoga Allah yang Maha Kuasa akan meluruskan urusan ini ..amin.’
Oct,15’07
Mells
0 komentar:
Posting Komentar