Rabu, 23 Mei 2012

Yoyok Effendi Memilih Jualan Nyambik

Untung Besar karena Langka

Membayangkan ketemu biawak (bahasa Jawanya nyambik, Red) mungkin kita sudah lari terbirit-birit. Apalagi bila harus membayangkan bergumul dengan biawak setiap hari.

Namun justru inilah yang menjadi peluang bagi Yoyok Effendi. Di tangannya, biawak yang tak berharga dan menakutkan justru dicari orang. ’’Daging biawak mahal. Satu ekor biawak belum dibersihkan kulitnya antara Rp 50-150 ribu. Tapi kalau sudah dibersihkan kulitnya bisa samapi Rp 200 ribuan,’’ ungkap Yoyok Effendi, penjual biawak yang telah berjualan biawak di kawasan Jambangan sejak tahun 2000.

Awalnya Yoyok tak paham bila ternyata daging biawak dicari orang. ’’Saat itu saya hanya jualan kepiting. Tiba-tiba ada orang datang dan mencari daging biawak. Karena tidak ada, dia memberi uang saya dan disuruh mencarikan biawak. Setelah dapat saya dikasih uang lagi. Dari sana baru saya paham bila ternyata daging biawak sangat berharga,’’ terangnya.

Sejak saat itu, setiap sebulan sekali Yoyok menyempatkan diri berburu biawak. Biasanya ia mencari wilayah pedesaan untuk mendapatkan biawak. ’’Kalau di Surabaya nyari biawak sudah susah. Jadi saya ke daerah Mojokerto, Jombang, Nganjuk dan sekitarnya untuk mencari biawak,’’ ungkapnya.

Ia membutuhkan waktu 5-7 hari untuk berburu biawak. Setiap perburuan Yoyok mampu mendapatkan 2-3 biawak. Sehingga saat pulang ia biasa memabawa 10-15 ekor biawak hidup.

Sesampai di rumah ia mulai mengandangkan biawak-biawak tersebut dan menunggu pembeli. Bila belum laku, biawak-biawak itupun diberinya makan ikan mujair setiap harinya. ’’Tapi biasanya nggak sampai sebulan biawaknya sudah laku semua,’’ terangnya.

Mengapa biawak sangat diminati? Menurutnya biawak punya khasiat menyembuhkan beragam penyakit kulit, asma dan dapat membangkitkan vitalitas pria. Cara mengonsumsinya daging biawak bisa digoreng atau dimasak dengan aneka ragam bumbu seperti dipanggang, dibuat rawon hingga di bumbu rujak.

Uniknya meski ia berjualan biawak, hingga kini Yoyok belum pernah merasakan daging biawak. ’’Katanya rasanya agak amis tapi gurih. Tapi saya nggak doyan dan nggak pernah nyoba,’’ ungkapnya.

Dari hasil penjualan biawak tersebut, keuntungan kotor yang didapat Yoyok antara Rp 500 ribu hingga satu juta per bulan. Tak disangka khan? Ternyata biawak mampu menorehkan untung besar. [DEWI]

Jenis usaha: penjual biawak
Modal awal: Rp 100 ribu
Keuntungan : Rp 500 ribu – 1 juta / bulan
Kiat sukses: telaten dan kerja keras

1 komentar:

meda's blog mengatakan...

boleh minta alamat penjualnya gag ??? q mau ntu.........