Sabtu, 26 Mei 2012

Manis Legit Bisnis Kue

Urusan perut tak pernah bisa ditawar. Bila lapar, meski tak punya uang sekalipun harus tetap diisi makanan. Tak ayal bisnis makanan adalah bisnis yang paling eksis meski krisis ekonomi melanda. Salah satu yang terus diminati adalah bisnis kue. Di Indonesia, baik kue tardisional maupun ke impor akan tetap diminati. Buktinya, kini banyak bermuculan toko kue-kue impor di mal-mal. Ada BreadTalk, Donat JCo, Ringmaster dan beragam merek impor lainnya. Namun kue local tak pernah sepi peminat. Setiap resepsi dapat dipastikan kita akan menemukan baragam kue tradisional yang tersaji. Mulai lemper, wajik, resoles, lumpia dan masih banyak lagi. Inilah yang membuktikan bahwa bisnis kue tetap akan menarik sampai kapanpun. Lie Tek Ting, pemilik usaha kue Bakpao Ming mengungkapkan, bisnis kue akan tetap diminati meski banyak kue impor yang berdatangan. ”Bakpao memang berasal dari Tiongkok. Namun saya membuatnya 100% dengan citarasa dan bahan lokal. Jadi bisa dikatakan bakpao juga kue tradisional kita,” ungkap Lie. Lie tak menampik persaingan bisnis kue makin bersaing. Namun Lie tak pantang menyerah. Dengan inovasi produk Bakpao Ming yang berdiri mulai tahun 1973 bisa eksis hingga kini. ”Kalau dulu bakpao hanya isi kacang hijau dan daging saja. Sekarang saya buat lebih beragam mengikuti selera konsumen terutama anak-anak muda,” ungkap pria yang telah 35 tahun berbisnis bakpao melanjutkan bisnis kakeknya ini. Saat ini bakpao milik Lie yang diberi nama Bakpao Ming punya beragam rasa. Diantaranya rasa telur spesial, jasio, ho yek pau (go ruk), ikan tuna, ayam, kacang hitam, kacang ijo, daging dan pandan. Lain halnya dengan Pindy Sheila, pemilik Toko Kue Pindy Cake. Selain inovasi produk, Pindy juga menerapkan strategi penjualan yang jitu sehingga kue buatannya laris manis. Pindy punya strategi khusus agar kue dagannya cepat laku. Apalagi kue buatannya rata-rata adalah kue basah yang cepat basi bila terlalu lama. Yang pertama adalah pintar-pintar membuat kreasi kue yang nikmat dan mengikuti perkembangan. Misalnya saja saat ini makanan berbahan mayonnaise sedang tren. Maka Pindy membuat kreasi kue resoles yang diisi mayonnaise. “Usai membuat inovasi resep langsung saya bagikan ke teman kuliah atau tetangga lalu saya Tanya pendapat mereka. Dari sana saya bisa menciptakan kue yang enak dan sesuai lidah orang Indonesia,” terangnya. Strategi lainnya adalah memberlakukan harga paket dan diskon. Di toko miliknya ia memberlakukan harga promo Rp 10 ribu dapat tiga kue. Setelah jam 5 sore, setiap kue di diskon 10%. Tak hanya itu, bagi pemesan diatas 1.000 kue, Pindy memebrikan bonus kue 20 buah. ’’Kita harus menjaga ikatan batin dengan konsumen lewat beragam penawaran manerik sehingga mereka tetap loyal,’’ ungkapnya. Meski hanya berjualan kue, ternyata strategi pemasaran yang tepat memang harus diterapkan. Siapa tahu bisnis kue ini dapat berkembang menjadi bisnis raksasa. Toh, Anda juga yang menuai hasilnya. So, jangan remehkan bisnis kecil! [DEWI] Tips berbisnis kue: 1. Inovasi produk, sesuaikan dengan tren yang sedang berkembang 2. Jangan ragu-ragu untuk memanjakan konsumen dengan diskon dan harga promo 3. Menjaga loyalitas pelanggan dengan memberikan “lebih” 4. Jangan mematok harga terlalu mahal 5. Pilihlah bahan pembuat kue yang terbaik dengan citarasa yang terus terjaga 6. Jangan bosan-bosan untuk mencoba beragam resep

0 komentar: