Rabu, 23 Mei 2012

20-an Tahun Jual Pecel

Warung pecel yang dikelola oleh suami-istri Pak Gumun dan Bu Sumiati di rumahnya di Kelurahan/Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ini sangat eksis. Buktinya, sudah lebih dari 20 tahun kakek-nenek itu jual pecel, sampai sekarang bisa tetap bertahan. Berarti pula, pecel cukup mampu memberikan penghidupan bagi pedagangnya. Kalau tidak, warung pecel Pak Gumun dan Bu Sumiati pasti sudah gulung tikar sejak lama. Ketika Peduli berkunjung ke warung itu, Bu Sumiati sedang sibuk melayani para pembeli, sementara Pak Gumun sibuk di dapur mempersiapkan bahan-bahan pecel. Kalau di depan, tempenya habis, Pak Gumun segera menggoreng lagi dan membawanya ke depan. Kalau nasinya sudah menipis, Pak Gumun segera menanak nasi. Demikian pula dengan bahan-bahan pecel lainnya.

Peduli pun segera menemui Pak Gumun di dapur. Sebagai pedagang pecel yang sudah cukup lama menjalankan usahanya, lelaki bersahaja ini sangat paham perkembangan usaha pecel, terutama di daerahnya. ''Saya ini jualan pecel sejak pecel harganya masih Rp 50, Rp 100, sampai mahal seperti sekarang ini,'' ungkap Pak Gumun dalam bahasa Jawa.

Semakin mahalnya harga pecel tersebut, menurut Pak Gumun, merupakan akibat langsung dari semakin naiknya bahan-bahan pembuat pecel. Dulu, kata dia, uang Rp 20.000 sudah dapat bahan-bahan komplit dari beras satu sak (ukuran sak terigu) hingga minyaknya. Sekarang, belanja bahan dengan uang sebesar Rp 200.000, itu hanya cukup untuk dua hari.

Di warung tersebut, pecel sekarang dijual dengan harga bervariasi. ''Ada yang Rp 2.500, ada yang R 3.000. Tinggal mintanya,'' kata Pak Gumun yang mengaku setiap harinya warung pecelnya menghabiskan beras 7-8 kg. Sedangkan sayuran, setiap hari habis sekitar 15 ikat.

Warung pecel Pak Gumun dan Bu Sumiati buka setiap hari muai pukul 6.30 hingga pukul 09.00 atau 10.00. Jika Anda makan pecel di warung Pak Gumun dan Bu Sumiati ini, Anda akan diberi hidangan pecel menggunakan piring. Pecel baru dibungkus jika Anda berniat menyantapnya di rumah. Sepirig pecel akan membuat Anda cukup kenyang, sebab porsi nasinya banyak. Sayurannya juga banyak. Itu masih ditambah rempeyek, tempe goreng, dan ikan air tawar goreng.

Order

Warung pecel Pak Gumun dan Bu Sumiati tidak saja mampu menaklukkan waktu, tetapi juga cukup laris meskipun Pak Gumun mengaku tidak pernah melakukan promosi secara khusus. Pelanggan warungnya datang dari berbagai kalangan. Terlebih, ruang untuk santap yang disiapkan cukup luas sehingga mampu menampung banyak pengunjung.

Pak Gumun mengatakan, pengunjung warungnya paling ramai pada hari Minggu. Kalau Minggu, warungnya ramai dengan orang-orang China para karyawan sebuah bank di Blitar yang datang untuk sarapan bersama keluarga atau koleganya.

Selain itu, warung tersebut sering menerima order dari para guru di sekolah dan para pegawai Kecamatan Nglegok. Setiap mendapat order dari sana, kata Pak Gumun, pasti dalam jumlah banyak. Ditanya tentang omzet dan keuntungan, Pak Gumun tertawa, lalu mengatakan, ’’Wah, mboten saget, Mas. Mboten saget. Pokoke kenging dipangan, Mas.’’

Sementara itu, Pak Gumun mengaku tidak punya resep khusus yang membuat pecelnya disukai pelanggan. Satu-satunya resep yang diterapkan Pak Gumun adalah manut sing tuku atau mengikuti permintaan yang membeli.

''Sing dodol iki ya kudu manut sing tuku, Mas. Nek ora manut karo sing tuku, engko sing dodol ora entuk dhuwit,'' kata Pak Gumun tertawa. Yang dimaksud dengan manut sing tuku itu antara lain mencakup soal harga. Pelanggan maunya yang harga berapa, Rp 2.500, Rp 3.000, atau berapa. Oleh karena itu, harga pecel di warung tersebut bervariasi. Nah, Pak Gumun mengikuti kemauan pelanggan dengan cara menyesuaikan porsinya dengan harga yag dimaui pelanggan. Dengan demikian, sebagai pedagang, Pak Gumun tetap bisa mengambil keuntungan dari tiap porsi pecel yan dibeli oleh para pelanggannya. [KUSWINARTO]

Jenis usaha: Makanan
Spesifikasi: Pecel
Pengusaha: Pak Gumun dan Bu Sumiati
Alamat: Kelurahan/Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar
Lama usaha: Lebih dari 20 tahun
Kiat sukses: Penjual mengikuti kemauan pelanggan.

0 komentar: