Rabu, 11 Januari 2012

Warkop Beromzet Jutaan

Jangan remehkan usaha warung kopi (warkop). Meski kelihatannya sepele, ternyata usaha ini bisa menghasilkan omzet hingga juta rupiah. Seperti yang dilakukan oleh pria muda berputra dua ini. Lulus SMU pada 1997 sebenarnya Almak Afandi (28) ingin melanjutkan ke jenjang yang lebuh tinggi. Namun karena terbentur biaya, Almak akhirnya banting stir dengan mencoba berwiraswasta membuka warkop. Lokasi di pinggir rel kereta Jl. Ahmad Yani kemudian dipilihnya karena dekat dengan jalan raya dan banyak orang berlalu-lalang. Bermodalkan Rp 1,5 juta, Almak nekat membuka warkop yang diberinya nama “WS” alias Warung Sepur, karena lokasi persis di pinggir rel kereta api.

Tak disangka, warkop milik Almak berkembang dengan pesat. Saat ini Almak memiliki 4 pegawai yang dibagai dalam 3 shift. Warkop sederhana ini ternyata beromzet Rp 600-800 ribu pada hari biasa, dan Rp 1 juta pada hari Sabtu. Warkop WS ini buka 24 jam dari Senin-Sabtu dan tutup pada hari Minggu.

Padahal Almak hanya menjual minuman, rokok, dan makanan kecl saja. Untuk minuman Almak menyediakan teh, es teh, es jeruk, jeruk panas, kopi, kopi susu, jahe, Extra Joss, Extra Joss susu, dan susu panas. Sedangkan makanannya, Almak hanya dititipi oleh para tetangganya yang berdagang makanan ringan dan kue seperti pisang goreng, tahu isi, donat, kacang goreng, serta tak lupa rokok.

Entah mengapa, daya tarik warkop Almak mampu menarik minat pengunjung yang rata-rata anak kuliahan. “Mungkin karena semua pegawainya masih muda-muda jadi asyik saja cangkruk di warung saya,” ungkapnya.

Dalam sehari, Almak melayani hingga 80 gelas minuman panas dan 40 gelas minuman dingin. Dari hasil jerih payahnya ini, Almak mampu membangun rumah dan menyekolahkan adiknya ke jenjang kuliah. Almak juga sudah memiliki usaha sampingan lainnya yaitu pengelasan untuk dalam air.

Sayangnya, kini warkop miliknya mulai banyak pesaing. Bila dulu warkop miliknya satu-satunya yang berada di sepanjang rel kereta Jl. A. Yani. Kini mulai bermunculan puluhan warkop baru.

Untuk itu Almak harus berputar otak agar warkop miliknya tetap laris. Salah satunya adalah dengan memberi hiburan musik lewat tape recorder. “Saya memang sengaja tidak memasang TV biar tidak mengganggu para tetangga karena banyak yang cangkruk disini. Saya pasang tape recorder dengan volume yang samar-samar saja sudah asyik kog,” urai pria ini.

Kiat sukses yang dimiliki Almak adalah selalu ramah dan berusaha dekat dengan pembeli. Almak mengaku rata-rata kenal dengan para pengunjung atau pelanggannya. Kedepan, Almak ingin lebih meningkatkan layanan warkop miliknya dengan menyediakan aneka jus. Karena tak hanya pria saja. Beberapa wanita juga mulai terlihat senang cangkruk di warkop miliknya. Ia tidak menyediakan makanan karena di sebelahnya sudah ada beberapa warung makan. “Rata-rata mereka hanya menginginkan minuman jus yang belum bisa saya sediakan kecuali es jeruk,” pungkasnya. [kd]


Jenis usaha: warung kopi
Modal awal: Rp 1,5 juta
Omzet: Rp 20-23 juta/bulan
Biaya operasional: Rp 10 juta/bulan
Biaya pegawai: Rp 500 ribu/orang
Kiat sukses: Ramaha pada setiap pembeli yang datang

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Jadi semangat jualan kopi

Perpustaka'an aLvictory edan's mengatakan...

Mantap
Jangan lupa mampir juga alvictorey19.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Mantaappp suksess teruss usahanyaa banggg

Unknown mengatakan...

Itu ada sewa lapaknya gk gan?wih hebat bgt 20-23jt.jd termotivasi baca cerita agan..sukses gan..