Jumat, 08 Agustus 2008

I Hate the Time, and I Hate Hong Kong


Cerpen: Mada Sundah

Hari tidak hujan, tak ada angin atau pun hujan, masih ada begitu banyak orang di sekeliling Aryhanee. Namun Aryha merasa begitu kosong, begitu sepi. Entah harus ke mana jiwanya pergi. Ia ingin berteriak, namun tak mungkin, atau ia akan membuat geger seluruh asrama.



Ingin rasanya ia menangis, meski ia bukan jenis cengeng. Berat. Sesak. Dan entah harus memakai kata apa untuk setidaknya menggambarkan perasaannya saat ini. Ia masih bisa mendengar suara kawan-kawannya. Ia masih bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Namun semua hambar, semua hampa.

Entah ini sakit , atau kecewa. Atau bahkan adalah gabungan dari keduanya 'plus' perasaan- perasaan lain yang sangat menyakitkan.
Betapa saat ini ia jadi sangat merindukan sobat-sobat nya yang kini telah terbang ke Hong Kong. Sahabat tempat ia biasa bertukar pikiran, tempat ia curhat. Ia tak tau mesti pada siapa lagi ia hempaskan kepedihan hatinya saat ini.

’’Jahanam!!’’ makinya. Dalam hati. Karena ia akan dihukum lari sepuluh putaran lapangan samping asrama kalau Lousi sampai mendengarnya.

Saat ini, yang bisa Aryha rasakan hanyalah kebencian pada Hong Kong dan Waktu. Masih teringat jelas kata- kata dalam SMS Nee padanya tadi pagi.

DJEAN & DICA
Invite you to share their joy at their wedding
The wedding ceremony and the wedding banguet will be held
AT Sunday. 11 May ,2008
8/f, Room : 31
RED BOX
Causeway Bay, HK
At. 12 pm to 4 pm
Nothing happines if you not come with us
by. DJ
< Nee dapat undangan dari selir n marumu
Aryha datang ra????? >

Seolah ribuan tangan menampar muka Aryha. Ia malu. Betapa dulu Aryha mencampakkan Nee demi Dica. Dan kini, saat ia harus sendirian di Indonesia, Nee telah jalan dengan yang lain.

Dica yang pernah berjanji akan selalu setia dan menunggu Aryha ternyata mengingkarinya! Dica akan menikah dengan Djean, yang Aryha sendiri tak kenal!

Aryha merasa menjadi cewek paling bodoh di muka bumi. Benaknya kembali ke masa dia masih menjadi BMI di Hong Kong. Aryhanee, memperoleh libur setiap minggu. Dan yang ia lakukan awalnya adalah mengikuti kursus gitar di Central. Gurunya adalah seorang tomboi asal Philipina. Dan dari tiap kali libur menggendong gitar lah Aryha mulai menomboi-kan diri. Dan inilah Hong Kong. Dari tomboinya, akhirnya Aryha masuk ke dunia yang sejak dari Indonesia belum pernah ia bayangkan: LB.

Aryha mengenal Neejie, dan mulai merasa yakin bahwa ia mencintai Nee, seperti dulu ia pernah jatuh cinta pada Agus, tetangganya.
Dan hari-hari di Hong Kong menjadi lebih berwarna setelah Aryha berpacaran dengan Nee.

Namun setelah Aryha pulang Indonesia, dan kemudian Nee juga pulang, mereka mulai menemukan masalah. Terutama karena sangat tidak mungkin untuk LB di Indonesia.

Nee kalah. Dia memutuskan untuk kembali ke Hong Kong, sedang Aryha sudah terlanjur menemukan pekerjaan yang cukup layak di Indonesia.

Sampai Aryha bertemu Dica di Indonesia, Dica yang mantan BMI Hong Kong juga menyatakan jatuh cinta pada Aryha. Pada mulanya Aryha hanya dekat dan menganggap Dica sebagai teman saja. Namun karena sifat LB yang pernah mereka milik, hubungan itu berlanjut.

Dan hubungan denga Nee yang masih berlanjut meski melalui SMS ataupun IDD Call. Jadi mulai muncul masalah, di tambah anak-anak tomboi di sekitar Nee mulai hadir di antara Nee dan Aryha. Dan Nee akhirnya jalan dengan Anank, seorang tomboi dari Jawa Timur.

Akhirnya Aryha membuang Nee demi Dica. Namun Dica pun harus terbang kembali ke Hong Kong,Dica mengumbar janji untuk setia dan jadi LB sejati demi Aryha.

Dan kini, Dica yang tiap kali menelepon Aryha selalu bersikap biasa- biasa saja, ternyata menyimpan racun. Aryha kecewa, mengapa justru wanita yang ia cintai yang telah ia campakkan-lah yang mengabari Undangan Dica, wanita yang seharusnya saat ini adalah kekasihnya. Dan apa yang bisa Aryha lakukan kini? Toh dia di indonesia, sedang mereka di Hong Kong???!!!!

Aryha merenung, apa yang akan ia lakukan kini? Wanita yang ia cinta telah jadi milik orang lain, wanita lain yang seharusnya adalah kekasihnya hendak merit dengan yang lain lagi.

Begitu bodohnya Aryha. Apa yang ia rasakan akan cinta yang semu ini?
’’Nyata kah ini semua?’’ batinnya nanar.

Aryha berpikir, haruskah ia makin parah? mencari lebih banyak mangsa? menyakiti mereka? Karena saat ini ia benar-benar sakit?
Atau kah harus seperti kawa-kawannya dulu? bunuh diri karena ini semua?

Apakah memang sudah saatnya ia bertobat? Kembali pada jalan-NYA? benar-benar mencari suami?

’’Oh.. Lord... I hate the time, and I hate Hong Kong.’’[]



mada_nee@yahoo.com

0 komentar: