’’Padahal, beberapa tahun lalu ini seekor paling seratus atau dua ratus ribu,’’ komentar seorang pengunjung Pasar Burung Splendid, Kota Malang, ketika mendengar seorang penjaga kios menjawab calon pembeli yang menanyakan harga seekor lovebird, ’’Yang kacamata kepala emas sejuta…’’ Memang lagi booming. Masih ingat betapa mahal tanaman hias gelombang cinta beberapa waktu lalu, yang kini sudah nyaris tak terdengar lagi kehebohannya? Nah.
Kali ini giliran burung cinta alias love bird yang sedang booming. Cipto, seorang pegawai di lingkungan Pemkab Trenggalek, hanya karena sejak anak-anak gemar burung, membeli sepasang lovebird kacamata kepala emas (begitulah ia menyebutnya), kepada teman sekantornya. Sepasang burung itu dibelinya dengan harga pertemanan Rp 1.500.000 (satu setengah juta rupiah). Itu disebut harga pertemanan, karena, ’’Harga pasarannya sejuta rupiah per ekor, lho!’’ katanya.
Ceritanya makin menarik ketika burung yang tergolong mahal itu (harga sepasang burung itu bisa dibelikan seekor kambing peranakan etawa yang cukup besar) dibawanya ke kampung. Orang tuanya gumun gak karuan melihat burung mahal itu. Dan gemparlah seluruh keluarga ketika ternyata kandanagnya kurang brukut, ada celah yang membuat seekor di antaranya melepaskan diri dan terbang entah ke mana.
Cipto tak putus asa. Ia kembali membeli seekor lagi sebagai gantinya yang lepas itu. Dan, sekitar 7 bulan kemudian ia sudah memiliki 3 ekor lovebird, karena 5 telor dari sepasang indukan yang dipeliharanya itu hanya satu yanag menetas. Sebagai pengalaman pertama, lumayanlah. Tetapi, gara-gara temannya merajuk untuk membelinya, anakan lovebird yang baru umur 2 bulan itu, beberapa waktu lalu, dilepaskan dengan harga Rp 1 juta.
Kini, pasangan lovebird milik Cipto itu sudah bertelor lagi. Ada 6 butir telornya. Dalam 3 bulan ke depan ia sangat mungkin dengan gampang menjual anakan yang menetas dengan harga Rp 1 juta/ekor. Bayangkan, kalau punya 80-an pasang indukan seperti Ipunk, seorang penangkar lovebird yang tinggal di Jl Lesti Gg I/44 Kota Malang, yang sempat dikunjungi Peduli itu.
Ipunk Purwo Adi, biasa disapa Ipunk, beruntung karena adiknya yang bekerja di sebuah perusahaan di Surabaya, mendapat klepercayaan sang bos untuk menerima hibah/grartis beberapa pasang love bird impor berikut kandangnya. Sepasang di antaranya yang didatangkan langsung dari Belanda, bahkan pernah ditawar dengan Rp 25 juta. Wouw!
Itulah awalnya Ipunk menangkar lovebird, yakni Juni 2009. Berapa Ipunk mendapat penghasilan per bulan dari anakan yang ia jual dari hasil penangkarannya itu, ia tidak mau mengaku. Tetapi, dari sekian banyak lovebird yang dimilikinya, ia menjual anakannya dengan harga bervariasi, sesuai jenis dan warna bulunya, dari Rp 200 ribu hingga Rp 1,5 juta/ekor.
Diakui Ipunk, kini permintaan pasar sangat tinggi. Bahkan, banyak yang pesan dan ia belum bisa memenuhinya. Jenis yang harganya melambung, menurut Ipunk, adalah jenis yang sering dilombakan dan mendapatkan juara.
Walau penangkaran lovebirdnya tergolong besar, Ipunk sepertinya santai, bahkan sehari-harinya ia tampak lebih sibuk membantu istrinya yang mengelola industri rumahan: kripik tempe.
Ipunk tak mengalami kesulitan berarti dalam usahanya menangkar lovebird, karena melalui orangtuanya sejak kecil ia sudah akrap dengan pemeliharaan/penangkaran burung kenari. Orangtua Ipunk kini juga masih mengembangkan penangkaran kenarinya, bahkan mulai juga mencoba menangkarkan cucak rawa. Sepasang cucak rawa yang dibelinya Rp 30.000.000 (tiga puluih juta rupiah) itu baru menunjukkan tanda-tanda kawin. Kandangnya dilengkapi kamera CCTV, jadi bisa selalu dimoniotor tanpa mengganggu ketenteraman si burung.
’’Ya, memang ini untuk lovebird lagi booming. Ngga tahu nanti sampai kapan. Tetapi kalau cucakrawa, itu harganya sudah stabil. Sejak dulu memang burung mahal,’’ ujar Ipunk. [purwo]
Mengorbit dengan Tulisan Kreatif
-
Memasuki dunia penulisan kreatif (baca: mengorbit dengan menulis puisi,
cerita, dan/atau esai) itu gampang-gampang susah. Gampangnya seperti apa,
dan
7 tahun yang lalu
7 komentar:
lovebird memang burung mahal, harga memang pernah jatuh sampai 50rb itu karena dulu waktu ada flu burung, sebelum ada flu burung hrg lovebird sudah mahal cuma memang blm banyak orang yag tahu, jadi jangan dibandingkan dengan tanaman hias yg pernah booming. saya bisa coment karenah sudah 8th berternak lovebird sampai sekarang
Maaf Numpang Lapak Om
JUAL LOVEBIRD 400.000
Hijau Kepala Emas
Hijau Kepala Hitam
Hijau Kepala Merah
Biru
Lutino Mata Merah
Lutino Mata Mitam
Lastel Kuning
CP: lovebirdkediri.blogspot.com
CP: penangkaranlovebird.blogspot.com
kok kaya manuk emprit yak hehe
malah di sumenep maadura skg ada yg pelihara 600 pasang "LOVEBIRD", ternak mulai tahun 2003, anakannya dijual ke Filipina & Tailand, gak percaya silahkan cek.
bisakah minta alamat/kontak pemilik penangkaran love bird yang di sumenep itu?
jl brawijaya III kalianget sumenep madura
harga love bird adalah permainan, karena tdk sespesial cucak rowo atau murai.
Posting Komentar