Punya Puluhan Kartu Anggota Berbagai Parpol
PROBOLINGGO - Ada saja cara orang mencari uang. Bermodal puluhan kartu anggota berbagai partai politik yang dipalsukan, Abdullah Alwi Shahab, 62, menipu sana-sini. Tapi, petualangan pria asal Taliwang Sumbawa Barat NTB itu akhirnya berakhir kemarin. Ia dibekuk ketika beraksi di Pemkot Probolinggo.
Petugas Satpol PP Pemkot Probolinggo membekuk Alwi Shahab ketika Alwi Shahab berniat menemui Wali Kota Buchori. Dari tangan Alwi Shahab petugas mengamankan 5 KTP palsu dan puluhan kartu anggota berbagai partai.
Kedok Aksi Alwi terbongkar secara tak sengaja. "Saya melihatnya sedang berada di ruang tunggu kantor wali kota. Kepada ajudan dia menunjukkan kartu tanda anggota PDIP," ujar Syaifuddin, seorang pengurus DPC PKB Kota Probolinggo kepada Radar Bromo kemarin.
Syaifuddin yang siang itu juga berniat bertemu wali kota mengendus ada yang tak beres dengan Alwi Shahab. Menurutnya, Kamis (17/4) Alwi Shahab datang ke kantor DPC PKB kota. "Dia mengaku anggota PKB, berkeluh kesah tidak punya uang saku untuk pulang. Saat itu saya beri Rp 50 ribu. Ternyata sekarang (kemarin, Red) mau ke wali kota dan mengaku anggota PDIP. Ini kan tidak bener," katanya.
Tahu ada yang tak beres Syaifuddin langsung memberi tahu ajudan. Ia meminta ajudan tak mengizinkan Alwi Shahab menghadap wali kota. Tak hanya itu Syaifuddin juga melaporkan hal itu pada Satpol PP.
Sadar kedoknya terungkap, Alwi Shahab berniat melarikan diri. Namun, sebelum ia berhasil kabur, Syaifuddin dan petugas Satpol PP lebih dulu berhasil meringkusnya. Setelah ditahan sebentar di kantor Satpol PP Alwi Shahab digelandang ke Mapolresta Probolinggo.
Di hadapan polisi ia mengaku baru sekali melakukan penipuan di Probolinggo. "Sebelumnya saya tidak pernah. Baru sekali saja, langsung tertangkap. Saya melakukan ini karena usaha jual minyak dan madu saya macet," ujar Alwi saat diperiksa kemarin.
Polisi tak memercayai begitu saja keterangan Alwi. Ini lantaran polisi menemukan puluhan kartu anggota partai. Mulai dari Golkar, PKS, PKB, PDIP, Demokrat, PNBK, PKPB, PBB dan sebagainya. Dengan modal kartu palsu itu Alwi mendatangi kantor-kantor partai untuk meminta uang. "Saya salah pak. Uangnya untuk makan," ujarnya memberi alasan.
Untuk menghindari pemeriksaan polisi Alwi menyebut sejumlah nama pejabat yang disebutnya sebagai famili. "Mantan Sekda Taliwang adalah ipar saya. Bolehkan saya meneleponnya," minta Alwi kepada polisi.
"Tidak penting. Ngapain telepon mereka. Wong kenalanmu banyak orang besar. Ini kartu-kartumu ditandatangani oleh Jusuf Kalla, Yusril Ihza Mahendra, Gus Dur dan tokoh terkenal lainnya. Kamu mau menelepon mereka semua," polisi balik bertanya. Tapi, spesialis penipu partai itu diam saja.
Sementara, Radar Bromo juga sempat mendapat informasi bahwa Partai Demokrat Kota Probolinggo juga sempat jadi korban Alwi Shahab. "Kemarin dia datang ke kami minta sumbangan dengan menunjukkan kartu anggota Partai Demokrat. Ya kami kasih Rp 50 ribu sebagai bentuk solidaritas," ujar Dedi, salah seorang kader Partai Demokrat kota. (nyo)
Radar Bromo Sabtu, 19 Apr 2008
Mengorbit dengan Tulisan Kreatif
-
Memasuki dunia penulisan kreatif (baca: mengorbit dengan menulis puisi,
cerita, dan/atau esai) itu gampang-gampang susah. Gampangnya seperti apa,
dan
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar