This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 26 Mei 2012

Manis Legitnya Bisnis Kue (2)

Di Atas Pukul Lima Sore Diskon 10% Bicara tentang kebutuhan mengenyangkan perut, Kota Surabaya boleh dibilang sebagai satu tempat yang cukup menyenangkan. Di setiap sudut kota ini terhampar tempat-tempat yang menyuguhkan hidangan ‘penggoyang lidah’. Tak hanya hidangan kelas berat, sajian ringan juga lengkap tersaji. Salah satu tempat tersebut tercatat nama Pindy Cake. Berdiri sejak tahun 2004 silam di pusat perbelanjaan Giant Hypermart, Pindy Cake menyediakan aneka jajanan istimewa mulai dari cake hingga jajanan tradisional. Beberapa sajian...

Manis Legit Bisnis Kue

Urusan perut tak pernah bisa ditawar. Bila lapar, meski tak punya uang sekalipun harus tetap diisi makanan. Tak ayal bisnis makanan adalah bisnis yang paling eksis meski krisis ekonomi melanda. Salah satu yang terus diminati adalah bisnis kue. Di Indonesia, baik kue tardisional maupun ke impor akan tetap diminati. Buktinya, kini banyak bermuculan toko kue-kue impor di mal-mal. Ada BreadTalk, Donat JCo, Ringmaster dan beragam merek impor lainnya. Namun kue local tak pernah sepi peminat. Setiap resepsi dapat dipastikan kita akan menemukan baragam...

Puji Hariati: Tidak Ikhlas kalau Membatik untuk Sambilan

Membatik. Pekerjaan ini sudah mendarah daging pada diri Puji Hariati. Ia memang keturunan keluarga pembatik. Neneknya, ibunya, lalu dirinya, semuanya membatik. Bahkan, karena memang sudah keturunan pembatik dan sejak kecil sehari-hari melihat orang membatik, Puji mengaku tidak perlu belajar secara khusus untuk bisa membatik. Bagi Puji, membatik tidak saja sebagai pekerjaan, tetapi juga ekspresi rasa seni. Terlebih, untuk bisa membatik dengan hasil yang baik, selain diperlukan ketekunan dan ketelatetan, juga memang diperlukan perasaan halus. Dan...

Usaha Kerajian Batik Tulis ''Puri'' di Pacitan

Modal Hanya 2 Lembar Mori, Kini Karyawan 40 Orang Puji Hariati dan Hemi Suyatmono, bukan saja pasangan suami-istri yang serasi. Melainkan, warga Desa Cokrokembang, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, itu juga merupakan sepasang tim kerja yang kompak. Keduanya berhasil mengembangkan usaha kerajinan batik tulis yang diberi nama Kerajian Batik Tulis ''Puri''. Di Usaha Kerajinan Batik Tulis ''Puri'' tersebut, Puji Hariati menangani bagian produksi, sedangkan Hemi Suyatmono menangani bagian pemasaran. Dalam praktik memang tidak split...

Jumat, 25 Mei 2012

Oky Mia Octaviany Terus Berkreasi dalam Peniti

Ketika Kegagalan Menjadi Pelajaran Tak mudah patah semangat dan terus berusaha mengembangkan usaha baru agaknya menjadi resep jitu yang dipaparkan Oky jika seseorang itu ingin maju dalam berwirausaha. Ibu dua anak ini tak takut kebangkrurtannya dalam mendirikan usaha di bidang makanan yang sudah digelutinya selama 3 tahun dulu itu akan kembali menimpanya lagi. Ia justru berpendapat kegagalannya dulu adalah cambuk yang melecut dirinya untuk terus berusaha sesuai bidang yang sukainya. ’’Ternyata basic untuk beriwirausaha itu awalnya adalah rasa...

Mahar Membawa Berkah

Sebelum menggeluti bisnis mahar dan hantaran pernikahan wanita berkacamata ini adalah seorang karyawan desain grafis pada sebuah usaha percetakan. Ia juga tak punya latar belakang pendidikan yang sesuai dengan jenis usahanya yang diberi nama Rizkia Creation ini. Ia sendiri seorang sarjana ekonomi. Kalaupun akhirnya ia bisa sukses dua tahun terakhir dengan menggeluti usahanya sendiri ini mungkin itu merupkan berkah dari Sang Pencipta untuknya. Uus,...

Legen: Dulu Dibuang Kini Jadi Uang

Legen, rasanya mirip air kelapa. Namun air legen yang baru saja diambil dari pohonnya segarnya melebihi air kelapa. Inilah yang membuat air legen dicari orang. Di sepanjang jalan raya Tuban-Lamongan, di sepanjang jalan banyak dijajakan air legen dalam botol. Namun Sri Aminah beda. Ia menjajakan legen yang masih fresh langsung diambil dari pohonnya. Pembeli yang ingin menikmatinya, harus sedikit bersabar untuk mendapatkannya karena memang harus menunggu...

Rabu, 23 Mei 2012

20-an Tahun Jual Pecel

Warung pecel yang dikelola oleh suami-istri Pak Gumun dan Bu Sumiati di rumahnya di Kelurahan/Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ini sangat eksis. Buktinya, sudah lebih dari 20 tahun kakek-nenek itu jual pecel, sampai sekarang bisa tetap bertahan. Berarti pula, pecel cukup mampu memberikan penghidupan bagi pedagangnya. Kalau tidak, warung pecel Pak Gumun dan Bu Sumiati pasti sudah gulung tikar sejak lama. Ketika Peduli berkunjung ke warung itu, Bu Sumiati sedang sibuk melayani para pembeli, sementara Pak Gumun sibuk di dapur mempersiapkan bahan-bahan...

Mendadak Kaya Gara-gara Digital Printing

Hobinya di bidang desain dan percetakan, mengantarkan Agus Prijanto menjadi orang kaya baru. Meski baru memulai merintis usahanya 1995, kini omzet usahanya mencapai miliaran rupiah. Sejatinya Agus tak pernah membayangkan usahanya akan sesukses ini. Apalagi kala itu usaha desain dan percetakan masih dianggap sebagai usaha sampingan yang tidak menghasilkan. Namun seiring perkembangan teknologi, desain dan percetakan menjadi salah satu faktor penting dalam rutinitas dunia usaha dan perkantoran. ’’Dulu yang datang ke tempat saya hanya orang-orang...

Yunita Wijaya, SE: Melukisi Gelas

Jangan diremehkan bila kita punya hobi. Bila kita tekuni secara serius, bukan tak mungkin dari hobi kita bisa mendapat penghasilan. Yunita Wijaya, SE misalnya. Sejak kecil ia memang gemar melukis. Bahkan saat kecil ia telah memenangkan beragam penghargaan. Justru dengan hobi inilah, setelah lulus kuliah Yunita tak cepat-cepat mencari pekerjaan. ’’Setelah lulus kuliah, saya selalu berpikir. Buat apa saya kerja ikut orang kalau saya bisa mengembangkan usaha sendiri. Dan saya yakin saya bisa. Apalagi dengan usaha sendiri omzetnya jauh lebih besar...

Yoyok Effendi Memilih Jualan Nyambik

Untung Besar karena Langka Membayangkan ketemu biawak (bahasa Jawanya nyambik, Red) mungkin kita sudah lari terbirit-birit. Apalagi bila harus membayangkan bergumul dengan biawak setiap hari. Namun justru inilah yang menjadi peluang bagi Yoyok Effendi. Di tangannya, biawak yang tak berharga dan menakutkan justru dicari orang. ’’Daging biawak mahal. Satu ekor biawak belum dibersihkan kulitnya antara Rp 50-150 ribu. Tapi kalau sudah dibersihkan kulitnya bisa samapi Rp 200 ribuan,’’ ungkap Yoyok Effendi, penjual biawak yang telah berjualan biawak...