Begitu pun di dalam pertanian, kita mengenal pola tanam tumpangsari, beraneka jenis tanaman ditanam di lahan yang sama pada waktu yang relatif bersamaan. Jika benar pemilihan jenis-jenis tanamannya, pola tumpangsari itu sudah terbukti mendatangkan lebih banyak hasil/keuntungan. Seperti usaha toko yang dikerjakan seiring usaha produksi barang dan jasa angkutan tadi, itu juga potensial mendatangkan lebih banyak keuntungan sekaligus menjamin kelancaran seluruh usaha itu. Hasil produksi bisa segera didistribusikan dengan angkutan/transportasi yang selalu siap. Ada pula toko sendiri yang menjadi tempat penjualan langsung. Variasi jenis usaha ayang demikian tidak berpotensi mengurangi konsentrasi, malahan menjanjikan keuntungan lebih.
Persoalan modal mungkin muncul jika sekian jenis usaha dirintis bersamaan. Tetapi, bagi pemula yang bermodal tipis, perencanaan bisa dibuat bertahap.
Yang sering membuyarkan konsentrasi sesungguhnya bukanlah variasi jenis usaha yang tumbuh secara alamiah dari dalam, sesuai kebutuhan, tuntutan permintaan (pasar/client), dan ketersediaan modal. Yang benar-benar bisa menjadi ancaman konsentrasi dan membuat pelaku usaha tidak fokus biasanya adalah faktor eksternal (luar) berupa ketergiuran melihat pelaku usaha lain mengeruk keuntungan dengan cepat dalam bisnisnya yang tidak ada hubungannya dengan bisnis yang sudah dirintis. Apalagi, pepatah bilang, ”Baju yang cocok dikenakan seseorang belum tentu cocok ketika orang lain yang mengenakannya.”[p]